RAGI karawang
berdiri 2012
Selamat datang
WELCOME HERE !!!!
Kamis, 07 Juni 2012
Kamis, 31 Mei 2012
Rabu, 30 Mei 2012
Info
Info Gereja Katolik Kristus Raja- Paroki Karawang, Jawa Barat:
Alamat: Jl. Parahyangan 45, Karawang 41313
Telp: (0267) 412641
Jadwal Perayaan Ekaristi:
Misa Jumat Pertama: Pk. 18.00 WIB
Misa Mingguan:
Sabtu Sore: Pk. 18.00 WIB
Minggu:
Misa 1 Pk. 06.00 WIB
Misa 2 Pk. 08.30 WIB
Minggu Sore: Pk.17.00 WIB
di Komplek Perumahan Resinda ( Gereja Katolik St. Marinus , Jawa Barat)
Alamat: Jl. Parahyangan 45, Karawang 41313
Telp: (0267) 412641
Jadwal Perayaan Ekaristi:
Misa Jumat Pertama: Pk. 18.00 WIB
Misa Mingguan:
Sabtu Sore: Pk. 18.00 WIB
Minggu:
Misa 1 Pk. 06.00 WIB
Misa 2 Pk. 08.30 WIB
Minggu Sore: Pk.17.00 WIB
di Komplek Perumahan Resinda ( Gereja Katolik St. Marinus , Jawa Barat)
Makna Keluarga
Keluarga dan Kaum Muda
Keluarga adalah dasar dan inti gereja,
keluarga adalah gereja mikro ditengah-tengah gereja makro yg universal.
Keluarga yang utuh menjadikan gereja utuh dan kuat pula. Ditengah keluarga itu
ada orang muda yang menjadi bagian tak terpisahkan dalam keluarga, mereka
adalah anggota keluarga juga anggota gereja. Kaum muda adalah masa depan gereja
yang dalam mematangkan diri mencari jati diri ditengah era informasi ini,
mereka menghadapi berbagai tawaran dan tantangan yang membuat mereka bingung,
resah bahkan frustasi.
Kelak mereka juga membangun keluarga.
Ditengah masyarakat yg plural, terkadang mereka kurang hati0hati, tersandung
dalam asmara dangkal, asal senang, asal puas dalam mencari pasangan hidup, puas
sesaat lalu berantakan hidup rohaninya, penyesalan, kekecewaan berkepanjangan
menggelayuti hidupnya.
Kaum muda perlu belajar, belajar hidup dan
menimba pengalaman. Kaum muda mau rendah hati menempatkan diri dengan orang
tua, dengan otoritas gereja, dengan pastornya sebagai gembala, merepatkan diri
membangun persahabatan antar kaum muda se-iman, membekali diri dengan
pengetahuan dan iman yang kuat agar ditengah pergaulan dengan masyarakat plural
tidak gampang roboh oleh gesekan dari orang luar.
Kaum muda adalah pilar dan tiang gereja
masa depan. Benahi dirimu, siapkan dirimu, kelak anda akan pegang kemudi
bahtera, mengarungi samudra kehidupan yang luas..
Makna Hidup
HIDUP ADALAH ANUGRAH
Ada seorang gadis buta yang membenci
dirinya sendiri karena kebutaan itu. Tidak hanya terhadap dirinya sendiri,
tetapi dia juga membenci semua orang, kecuali kekasihnya.
Kekasihnya selalu ada disamping dirinya
untuk memeni dan menghiburnya. Gadis itu berkata berjanji akan menikah dengan
kekasihnya hanya jika dia bias melihat dunia.
Suatu hari, ada seseorang yang mendonorkan
sepasang mata kepadanya sehingga dia bias melihat semua hal, termasuk
kekasihnya. Kekasihnya bertanya, “Sekarang kamu bias melihat dunia, Apakah kamu
mau menikah denganku ?”
Gadis itu terguncang saat melihat bahwa
kekasihnya ternyata buta dan akhirnya ia menolak untuk menikah dengannya.
Kekasihnya pergi dengan air mata berlinang,
dan kemudian menulis sepucuk surat singkat kepada gadis itu, “Sayangku, tolong
jaga baik-baik mata saya.”
Kisah di atas memperlihatkan bagaimana
pikiran manusia berubah saat status dalam hidupnya berubah. Hanya sedikit orang
yang ingat bagaimana keadaan hidup sebelumnya dan lebih sedikit lagi yang ingat
terhadap siapa harus berterima kasih karena telah menyertai dan menopang bahkan
di saat yang paling menyakitkan.
Hidup adalah anugrah, jalanilah,
nikmatilah, rayakanlah dan isilah itu.
Nikmati setiap saat dalam hidupmu, karena
mungkin itu tidak akan terulang lagi.
Keluarga
KOMINIKASI YANG EFEKTIF DALAM
KELUARGA
Manusia secara
kodrati di takdirkan sebagai mahkluk individu sekaligus mahkluk social. Manusia
sebagai mahkluk individu bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri dengan
segala keunikan yang dimilikinya. Sementara manusia sebagai mahkluk social
memiliki kebutuhan untuk hidup berkelompok baik dalam lingkungan keluarga
maupun dalam lingkungan masyarakat.
Menurut ilmu psikologi Sosial, kelompok
dapat didefinisikan bahwa adanya dua atau lebih orang yang memiliki komitmen untuk
hidup dalam aturan-aturan atau norma-norma yang telah disepakati bersama. Dalam
kehidupan bermasyarakat, masing-masing individu berinteraksi satu sama lain
dimana masing-masing individu tersebut memiliki keinginan, harapan, sikap, dan
pola piker yang bersifat unik adanya.
Dalam proses
interaksi social diharapkan terjalin hubungan antara satu dengan yang lainnya
yang dapat berjalan secara selaras, serasi dan seimbang. Akan tetapi pada
kenyataannya interaksi social tersebut tidak selalu seperti yang diharapkan
oleh kedua belah pihak. Justru yang lebih sering terjadi adlah sebaliknya yaitu
adanya kepincangan atau ketidakselarasan, ketidakserasian, dan
ketidakseimbangan. Kenyataan inilah yang menghambat proses interaksi social
sehingga muncul adanya masalh yang menyebabkan terjadinya miskomunikas yang
mengarah pada rasa saling curiga dan prasangka yang bahkan memicu pada
permusuhan dan pertengkaran.
Pada hakekatnya
permasalahan yang paling mendasar dalan proses interaksi social adalah
komunikasi. Komunikasi yang lancer dan dapat diterima serta memperoleh
tanggapan atau respon yang sesuai denga tujuannya merupakan dambaan setiap
orang. Persekcokan dalam rumah tangga, perselisihan pendapat orang tua dengan
anak, pertengkaran dengan tetangga, adlah merupakan akibat dari proses
komunikasi ynag tidak lancer, terhambat, atau bahkan disebabkan tidak adanya
komunikasi sama sekali. Oleh karena itu komunikasi merupakan kunci pokok dalam
membangun kehidupan rumah tangga maupun kehidupan masyarakat.
PENTINGNYA KOMUNIKASI
Setiap individu
yang normal tentu memiliki keinginan untuk mengadakan kontak dengan
lingkungannya, khusunya dengan sesame manusia. Dengan kata lain seseorang
selalu ingin mengisi waktunya untuk berkomunikasi dengan lingkungannya.
Keinginan tersebut timbul karena adanya tiga dorongan dasar yang dibutuhkan
oleh individu dalam kehidupan sehari-hari sebagai manifestasi dari proses
aktualisasi diri yaitu:
1.
Kebutuhan akan stimulus atau
sensasi
Kebutuhan akan
sensasi ini menyebabkan seseorang senang menonton film horor.
2. Kebutuhan akan stimulus atau sensasi
(stimulus/sensation hunger).
Kebutuhan akan
sensasi ini menyebabkan seseorang senang menonton film horor meskipun
menakutkan.
3. Kebutuhan akan pengakuan (recognition
hunger).
Seseorang ingin
diakui keberadaannya oleh orang lain, kebutuhan tersebut menyebabkan seseorang
ingin disapa oleh orang lain.
4. Kebutuhan akan struktur (Structure hunger).
Kebutuhan akan
struktur ini yang menyebabkan sekelompok orang ingin membentuk organisasi.
Cara Berkomunikasi
Menurut Eric Berne, apabila dua orang saling bertemu maka ada enam (6) cara berkomunikasi yang dapat mereka lakukan untuk mengisi waktu. Keenam cara tersebut disusun bertingkat, berdasarkan intensitas hubungan yang mereka lakukan yaitu:
Menurut Eric Berne, apabila dua orang saling bertemu maka ada enam (6) cara berkomunikasi yang dapat mereka lakukan untuk mengisi waktu. Keenam cara tersebut disusun bertingkat, berdasarkan intensitas hubungan yang mereka lakukan yaitu:
- Menarik
diri (withdrawl)
Menarik diri merupakan bentuk komunikasi yang intensitasnya paling rendah, misalnya: dua orang bertemu di kereta api dan tidak saling kenal satu sama lain serta saling diam saja. - Berbasa-basi
(ritual)
Bentuk komunikasi yang intensitasnya sedikit lebih tinggi dari with-drawl adalah basa-basi. Basa-basi merupakan bentuk tingkah laku sosial yang paling aman bagi individu.
Meskipun informasi yang diperoleh hanya sedikit, tetapi sudah ada tanda bahwa mereka ingin saling mengenal. Basa-basi merupakan bentuk komunikasi yang stimulus dan responnya tertentu, misalnya: Apa kabar? Baik, dsb. - Melakukan
aktifitas (activity)
Saling melakukan aktifitas merupakan bentuk komunikasi yang setingkat lebih tinggi intensitasnya dan pada sekedar berbasa-basi. Aktifitas dalam istilah sehari-hari sering disebut dengan bekerja (dalam lingkungan kerja). Transaksi yang terjadi dalam aktifitas ini biasanya antara status ego dewasa dan status ego dewasa lainnya. - Mengisi
waktu luang (pastime)
Kualitas pembicaraan dalam mengisi waktu luang lebih tinggi daripada basa-basi. Biasanya isi pembicaraan adalah tentang sesuatu yang dapat diterima secara sosial, misalnya tentang cuaca, situasi politik, dsb. - Permainan
(games)
Dalam permainan ini transaksi terjadi dalam bentuk terselubung, yaitu individu cenderung melakukan sesuatu meskipun sebenarnya ada sesuatu yang lain yang ingin dikerjakannya. Permainan selalu melibatkan seorang lawan, oleh karenanya mengandung resiko psikologis, misalnya; perasaan tegang, sentimen, dsb. - Keakraban
(intimacy)
Keakraban merupakan komunikasi antar individu yang intensitasnya paling tinggi. Dalam keakraban, transaksi terjadi secara sederhana dan murni, karena masing-masing individu akan menampilkan dirinya apa adanya tanpa dibuat-buat. Keakraban dapat didefinisikan sebagai hubungan yang jujur, bebas, saling memberi dan menerima tanpa mengeksploitasi pihak lain.
Aspek Psikologis dalam Komunikasi
Hal pertama yang diharapkan ada pada diri individu sebelum mengadakan komunikasi dengan orang lain adalah kemauan dan kemampuan untuk menyadari bahwa masing-masing orang memiliki keunikan yang berbeda-beda. Oleh karena itu setiap individu diharapkan berusaha menerima kekurangan maupun kelebihan masing-masing pribadi lainnya dengan tanpa syarat (unconditioning positif regard). Dengan demikian dapat menetralisir rasa curiga dan menanamkan rasa percaya terhadap hal-hal yang sering melekat pada diri seseorang misalnya kepada suku bangsa, agama, dan ras. Penerimaan terhadap orang lain dengan tanpa syarat inilah yang melandasi proses komunikasi selanjutnya.
Di samping itu ada beberapa aspek psikologis yang perlu dimiliki oleh seseorang dalam berkomunikasi dengan orang lain yakni:
Hal pertama yang diharapkan ada pada diri individu sebelum mengadakan komunikasi dengan orang lain adalah kemauan dan kemampuan untuk menyadari bahwa masing-masing orang memiliki keunikan yang berbeda-beda. Oleh karena itu setiap individu diharapkan berusaha menerima kekurangan maupun kelebihan masing-masing pribadi lainnya dengan tanpa syarat (unconditioning positif regard). Dengan demikian dapat menetralisir rasa curiga dan menanamkan rasa percaya terhadap hal-hal yang sering melekat pada diri seseorang misalnya kepada suku bangsa, agama, dan ras. Penerimaan terhadap orang lain dengan tanpa syarat inilah yang melandasi proses komunikasi selanjutnya.
Di samping itu ada beberapa aspek psikologis yang perlu dimiliki oleh seseorang dalam berkomunikasi dengan orang lain yakni:
- Perhatian
Yaitu perlu adanya perhatian pada orang lain ataupun lingkungan sekitar, janganlah bersikap acuh tak acuh terhadap orang lain. - Empati
Yaitu suatu perasaan yang diikuti pola pikir untuk mengerti orang lain dengan cara memahami suatu masalah berdasarkan pandangan orang lain (tepa salira). - Mendengar
secara Aktif
Yaitu suatu perilaku mendengar dengan melibatkan atau menggunakan segenap “sumber daya” yang dimiliki. Mendengar secara aktif l»erbeda daripada mendengar secara pasif atau mendengar sambil lalu. Dalam mendengar secara aktif tidak hanya menggunakan reseptor pendengaran narnun juga melibatkan kepekaan perasaan, daya pikir, pemusatan perhatian atau konsentrasi, dan kesadaran (awareness). Usahakanlah memandang wajah pasangan atau menghadap kepada orang yang mengajak berbicara dan janganlah sambil melakukan sesuatu misalnya sambil membaca atau menonton televisi. - Tidak
Egosentris
Yaitu memandang segala sesuatu tidak hanya berdasar keinginan sendiri dan tidak boleh memaksakan kehendak.
Komunikasi yang Efektif
Agar komunikasi dapat berjalan lancar, dapat diterima dan atau memperoleh tanggapan yang positif dari pasangan atau orang lain sesuai dengan tujuan yang harapkan, maka berikut ini ada beberapa tips yang sangat bermanfaat apabila hendak menyampaikan sesuatu /berkomunikasi :
Agar komunikasi dapat berjalan lancar, dapat diterima dan atau memperoleh tanggapan yang positif dari pasangan atau orang lain sesuai dengan tujuan yang harapkan, maka berikut ini ada beberapa tips yang sangat bermanfaat apabila hendak menyampaikan sesuatu /berkomunikasi :
- Pilih
waktu yang tepat
Hal penting yang harus diperhatikan jika hendak melakukan pembicaraan yang serius dengan keluarga adalah bagaimana memilih waktu yang tepat. Jangan mengajukan pertanyaan atau pernyataan penting yang membutuhkan penjelasan panjang di saat suasana sedang sibuk bekerja maupun ketika masing-masing sedang dalam keadaan lelah. Cobalah melakukan pembicaraan penting tersebut pada waktu senggang misalnya sehabis makan malam atau pada hari libur. Dengan memilih waktu yang tepat, maka ada kesempatan untuk menyampaikan suatu permasalahan lebih detail, lebih luas, dan lebih mendalam, sehingga sama-sama akan mendapatkan hasil yang lebih baik. Bisa juga memilih waktu ketika pasangan sedang kelihatan bahagia. Orang yang sedang bahagia tentunya akan memberikan tanggapan yang lebih baik daripada orang yang sedang mengalami emosi negatif seperti sedang sedih, kecewa, atau marah.
Perlu diketahui bersama bahwa dalam diri pasangan ada situasi khusus yang dapat mempengaruhi “cuaca” emosi. Para suami perlu memahami bahwa ada saat-saat dimana sang istri sedang kurang enak hati akibat situasi tertentu yang tidak bisa dihindarinya.
Ketika istri sedang hamil, sedang menstruasi, atau saat-saat memasuki masa menopause merupakan situasi yang kadang kurang menguntungkan karena suasana hati sang istri sedang “mendung” disebabkan oleh keadaan hormonal dalam tubuhnya yang sedang labil.
Pada masa-masa tersebut biasanya seorang wanita akan lebih sensitif, mudah marah, mudah tersinggung, dan emosi-emosi lain yang bersifat negatif. Demikian juga ketika istri sedang lelah karena seharian bekerja dan mengurus anak. Para istri juga perlu memaklumi bahwa pada saat tertentu diharapkan untuk tidak mengajukan permintaan atau pertanyaan macam-macam. Misalnya sewaktu suami baru pulang kerja dimana suasana hatinya masih terpengaruh oleh keadaan di kantor (stress kerja), istri diharapkan berusaha untuk mengendalikan diri hingga suasana sudah lebih santai dan suami telah beristirahat.
Bila suami mendapat surat keputusan dirumahkan atau bahkan dipecat dari pekerjaannya, suami sedang menghadapi pensiun, maupun ketika memasuki hari-hari awal masa pensiun. Pada kondisi tersebut bukanlah tindakan yang bijaksana bila istri mengajukan permintaan atau pertanyaan macam-macam, karena yang dibutuhkan suami justru dukungan moral dari istri sebagai pendamping hidupnya untuk menghadapi masa-masa sulit tersebut. - Bersikap
tenang
Usahakan jangan pernah memulai pembicaraan ketika sedang marah, kepala yang panas tidak dapat berpikir rasional. Bila ada kecenderungan bertindak emosional ketika berbicara dengan orang lain atau keluarga, cobalah catat yang ingin disampaikan sebelum memulai pembicaraan. Karena berteriak dan menghina atau mencaci maki pasangan atau orang lain hanya akan memperburuk masalah. Kalau situasinya terlihat sulit dipecahkan, mungkin perlu “time out” atau istirahat dan pembicaraan tersebut. Namun jangan meninggalkan pembicaraan begitu saja atau membiarkan masalah menggantung. Cobalah untuk membicarakan lagi di lain waktu saat pasangan merasa lebih tenang. Ingatlah pepatah yang mengatakan bahwa “hati boleh panas tetapi kepala harus tetap dingin” ternyata pepatah ini tidak pernah usang dan selalu dapat diterapkan dalam berbagai situasi. - Lakukanlah
aktifitas bersama pasangan atau keluarga
Hubungan yang baik perlu dibina dengan kerja keras. Usahakan agar selalu membina hubungan baik dengan pasangan atau keluarga dalam keseharian. Pada waktu-waktu senggang cobalah meluangkan waktu untuk melakukan aktifitas yang menyenangkan bagi seluruh anggota keluarga misalnya bermain-main dengan anak-anak. Dengan melakukan aktifitas yang menggembirakan dan disenangi maka segenap anggota keluarga dapat menikmatinya sehingga rasa kebersamaan pun semakin mendalam. - Jadikan
kata maaf dan terima kasih sebagai bunga yang selalu menghiasi dalam
percakapan sehari-hari.
Mengungkapkan kata maaf kepada orang lain ketika merasa bersalah adalah kunci dan teknik kehidupan. Janganlah menempatkan “gengsi” terlalu tinggi sehingga untuk meminta maaf pada orang lain, utamanya pada pasangan hidup atau keluarga dianggap sebagai sesuatu yang akan menjatuhkan harga diri. Justru dengan kata maaf, seseorang yang tertutup hatinya ataupun yang sedang meluap amarahnya akan mencair atau luluh.
Namun kata “maaf’ didasari dengan ketulusan dan sungguh-sungguh menyesali kesalahan atau perbuatan yang telah dilakukan dibarengi dengan tekad untuk tidak mengulanginya.
Begitu juga bila mengucapkan “terima kasih” untuk segala sesuatu yang telah dikatakan maupun dilakukan oleh pasangan walau sekecil apa pun juga. Contohnya seorang suami yang baru pulang kerja diambilkan minum oleh istrinya dan suami mengucapkan terima kasih, pasti akan menciptakan kehangatan dan kemesraan dalam keluarga. - Kompromi
dengan pasangan atau keluarga
Kompromi merupakan kunci untuk menyelesaikan masalah. Ketika pasangan suami istri punya pendapat yang berbeda mengenai satu hal, kedua belah pihak harus rela berkorban sehingga masalah tersebut dapat dipecahkan. Kompromi bukanlah cara yang dipaksakan agar kemauan terwujud, akan tetapi merelakan sebagian permintaan demi kepentingan bersama. Perlu disadari bahwa tidak semua keinginan maupun kebutuhan dapat terwujud, karena ternyata kepentingan yang diharapkan kadang kala berseberangan dengan kepentingan pasangan. Oleh karena itu perlu didiskusikan dengan santai untuk mendapatkan jalan keluar yang terbaik bagi kedua pihak sehingga terjalin hubungan yang jujur, saling memberi dan menerima (take and give) dengan ikhlas tanpa ada unsur mengeksploitasi pasangan
KKMK
Pada tanggal
4 Februari bertempat di Wisma Pranata, Lembang, Bandung. Diadakan Temu akbar
KKMK Se-Keuskupan Bandung. Acaranya sendiri diadakan selama dua hari Pada
Tanggal 4 – 5 Februari 2012 yang didampingi oleh Pastur Hari .Pr. Acara dimulai
pukul 17.30 wib di awali oleh perkenalan dari masing-masing Paroki, kebetulan
acara ini selain dihadiri dari Paroki yang berada dalam Keuskupan Bandung. Juga
dihadiri dari Paroki Brebes,Paroki Bogor ,Paroki Tangerang (BSD), serta
perwakilan dari KKMK KAJ. Setelah diawali acara perkenalan, dan makan malam
kemudian acara ini dilanjut masuk
kedalam sesi Sharing yang di pandu oleh Mas Heryawan dan Mas Lilik. Untuk
Sharing ini diambil melalui Tema yang kebetulan bertema: “ MARI BERCINTA”. Sesi
berjalan berat karena sedikit mengarah
obrolan yang dewasa dan menuju ke sebuah Makna Arti “MARI BERCINTA” kepada
Tuhan Yesus. Setelah ralut malam acara dilanjutkan menuju Tebak Injil dimana
masing-masing kelompok mempresentasikan sebuat judul bacaan injil. Acara
berjalan unik di iringi oleh Api Ungun serta gerak langkah para peserta yang
beraneka ragam. Acara ini berlangsung kurang lebih sekitar 2jam, setelah Para
peserta terlihat letih akhirnya Para Perserta diberikan waktu untuk istirahat
tidur. Namun seperti biasa namanya anak muda waktu istirahat pun masih
dipergunakan untuk berkenalan dan mengobrol. Hingga Malam mulai berganti subuh
akhirnya Para Perserta dan Panitia pun istirahat tidur sekitar jam 03.00 wib.
Esok harinya pukul 06.00 diberikan
kesempatan untuk mandi dan membersihkan badan sebelum kita makan. Tepat pukul
07.00 kami menyantap hidangan yang cukup sederhana. Setelah acara santap pagi
ini, acara dilanjutkan menuju sesi permainan yang menggunakan tepung kanji.
Disini banyak para perserta yang mukanya terkena tepung termasuk saya sendiri.
Namun disesi ini sahabat kami yang bernama Tejo menjadi bulan-bulanan mainan
dari kejailan teman-teman, sehingga raut muka serta badannya penuh dengan
tepung kanji. Menginjak siang hari kami bermain permainan Langkah maut. Dimana dua orang menjadi instruktur dan pengarah
yang seseorang menjadi pejalan. Dipermainan ini saya sendiri berserta
teman-teman lainnya menjadi korbankarena peralatan yang dan kejailan
teman-teman, sehingga kami basah kuyup terkena air yang ditampung di ember
kecil. Setelah permainan selesai permainan dilanjut dengan permainan lempar
tepung disini banyak yang terkena hingga banyak peserta yang berlumuran tepung.
Menginjak pukul 10.30 wib para peserta diberikan kesempatan untuk bersih-bersih
badan sebelum misa. Sebelum misa panitia memberikan kejutan berupa Sahabat
Awards dari peserta terfavorit,terdiam,terheboh, dan tergokil. Kebetulan saya
masuk nominasi kategori peserta tergokil. Sungguh pengalaman yang cukup
menghibur ditengah rutinitas bekerja. Memasuki pikul 12.00 wib Misa dimulai dan
dipimpin oleh Pastur Oscar .Sscc. dari Paroki Jati Waringin. Pastur meminta agar Kita Masuk
dalam “BSM” (Berserah, Setia , dan Melayani ) agar kita menjadi sosok terdepan
yang siap menjadi penginjil warta Tuhan. Semoga teman-teman dapat merasakan
keterikatan satu sama lain dalam membangun relasi serta komunikasi antar kaum
pekerja dan di masa yang akan datang KKMK dapat menjadi penjembatan aspirasi
kaum pekerja.
DOMINIKUS T.P
Langganan:
Postingan (Atom)